DESAIN BANGUNAN - JASA MANDOR BANGUNAN - JASA TUKANG - PEMBORONG BANGUNAN DI SOLO

JASA MANDOR BANGUNAN

JASA MANDOR BANGUNAN

Minggu, 27 Maret 2011

TEHNIK MENGECAT RUMAH



Masalah yang sering terjadi pada cat dinding antara lain dinding berjamur (lembab), pengapuran, timbulnya belang pada dinding, keretakan halus, mengelupas, menggelembung, atau pudar. Untuk menanggulangi berbagai masalah cat dinding, kita perlu mengetahu tahapan dan cara mengecat yang benar. Cat yang digunakan harus sesuai dengan penggunaannya, misalnya cat eksterior dipakai untuk dinding luar karena lebih tahan dengan perubahan cuaca, suhu dan temperatur udara yang drastis. Cat yang gampang memudar biasanya disebabkan oleh kualitas cat dan penggunaannya, misalnya cat interior dipakai untuk eksterior.

Cat yang baik memiliki resistensi terhadap garam (alkali resistant) yang terdapat dalam campuran bahan-bahan pengisi dinding agar warna cat tembok tidak cepat kusam dan belang. Untuk memperkuat cat eksterior agar lebih tahan lama, cat dasar diperlukan karena memiliki ketahanan terhadap garam atau alkali yang cukup tinggi agar mencegahnya merusak cat dinding. Cat dinding luar/ eksterior biasanya memiliki kandungan kimia yang membuatnya tahan cuaca, dan disebut weatherproof, weathershield, dan sebagainya. Meskipun akan menggunakan cat eksterior, akan lebih baik bila diberi cat dasar dahulu.
ahapan-tahapan dalam mengecat

1. Persiapkan alat-alat sebelum mengecat seperti kuas, kaleng air. Cat aduk dulu selama lima menit.

2. Jangan lupa agar barang-barang lain tidak terkena cat, pertama pindahkan atau ditutupi dengan koran. Bersihkan dahulu dinding dengan vaccum cleaner kalau ada, atau dengan kemoceng atau sapu. Bila terlalu kotor dapat disikat dengan deterjen atau cairan pembersih jamur. Bersihkan permukaan dengan air.

3.dempul dan ratakan dengan plamir bagian dinding yang perlu ditambal seperti retak rambut, lubang paku dan lainnya.

4. permukaan lapisan tembok baru dapat dilapisi water base atau solvent yang bermutu agar hasil akhir menjadi lebih rata, halus dan tidak mudah mengelupas. Wall sealer juga bisa dipakai untuk menyesuaikan ph semen dengan ph cat sehingga warnanya akan tahan lama.

5. Cat dengan warna putih sebagai dasaran, tunggu sekitar 1-2 jam untuk mengeringkannya. Campur cat warna dengan air sebanyak 10 persen dari jumlah cat, aduk hingga rata selama 5 menit.

5. Trik mengecat dengan rata adalah dengan membuat gerakan zig-zag dari atas ke bawah berulang kali sampai dinding tertutup rata. Setelah 2-3 jam baru lapisi kembali dengan cat agar lebih mulus hasilnya. Roller bisa digunakan untuk meratakan warna permukaan dinding.

6. Untuk bagian plafon bisa menggunakan roller, campuran cat dibuat agak kental.

7. Bila ingin merubah warna lain dinding harus diamplas sampai rata. Bersihkan dengan alat pembersih, kemudian baru dicat dengan warna yang disukai. Agar dinding tidak terlihag berbeda warna, caranya adalah kerjakan satu bidang permukaan dinding di saat itu juga dalam satu waktu sehingga warna permukaan semua relatif sama. Jarak waktu antara lapisan satu dengan kedua sekitar 1-2 jam dan jangan terlalu lama.

TEHNIK MENGECAT RUMAH



Masalah yang sering terjadi pada cat dinding antara lain dinding berjamur (lembab), pengapuran, timbulnya belang pada dinding, keretakan halus, mengelupas, menggelembung, atau pudar. Untuk menanggulangi berbagai masalah cat dinding, kita perlu mengetahu tahapan dan cara mengecat yang benar. Cat yang digunakan harus sesuai dengan penggunaannya, misalnya cat eksterior dipakai untuk dinding luar karena lebih tahan dengan perubahan cuaca, suhu dan temperatur udara yang drastis. Cat yang gampang memudar biasanya disebabkan oleh kualitas cat dan penggunaannya, misalnya cat interior dipakai untuk eksterior.

Cat yang baik memiliki resistensi terhadap garam (alkali resistant) yang terdapat dalam campuran bahan-bahan pengisi dinding agar warna cat tembok tidak cepat kusam dan belang. Untuk memperkuat cat eksterior agar lebih tahan lama, cat dasar diperlukan karena memiliki ketahanan terhadap garam atau alkali yang cukup tinggi agar mencegahnya merusak cat dinding. Cat dinding luar/ eksterior biasanya memiliki kandungan kimia yang membuatnya tahan cuaca, dan disebut weatherproof, weathershield, dan sebagainya. Meskipun akan menggunakan cat eksterior, akan lebih baik bila diberi cat dasar dahulu.
ahapan-tahapan dalam mengecat

1. Persiapkan alat-alat sebelum mengecat seperti kuas, kaleng air. Cat aduk dulu selama lima menit.

2. Jangan lupa agar barang-barang lain tidak terkena cat, pertama pindahkan atau ditutupi dengan koran. Bersihkan dahulu dinding dengan vaccum cleaner kalau ada, atau dengan kemoceng atau sapu. Bila terlalu kotor dapat disikat dengan deterjen atau cairan pembersih jamur. Bersihkan permukaan dengan air.

3.dempul dan ratakan dengan plamir bagian dinding yang perlu ditambal seperti retak rambut, lubang paku dan lainnya.

4. permukaan lapisan tembok baru dapat dilapisi water base atau solvent yang bermutu agar hasil akhir menjadi lebih rata, halus dan tidak mudah mengelupas. Wall sealer juga bisa dipakai untuk menyesuaikan ph semen dengan ph cat sehingga warnanya akan tahan lama.

5. Cat dengan warna putih sebagai dasaran, tunggu sekitar 1-2 jam untuk mengeringkannya. Campur cat warna dengan air sebanyak 10 persen dari jumlah cat, aduk hingga rata selama 5 menit.

5. Trik mengecat dengan rata adalah dengan membuat gerakan zig-zag dari atas ke bawah berulang kali sampai dinding tertutup rata. Setelah 2-3 jam baru lapisi kembali dengan cat agar lebih mulus hasilnya. Roller bisa digunakan untuk meratakan warna permukaan dinding.

6. Untuk bagian plafon bisa menggunakan roller, campuran cat dibuat agak kental.

7. Bila ingin merubah warna lain dinding harus diamplas sampai rata. Bersihkan dengan alat pembersih, kemudian baru dicat dengan warna yang disukai. Agar dinding tidak terlihag berbeda warna, caranya adalah kerjakan satu bidang permukaan dinding di saat itu juga dalam satu waktu sehingga warna permukaan semua relatif sama. Jarak waktu antara lapisan satu dengan kedua sekitar 1-2 jam dan jangan terlalu lama.

TEHNIK CAT RUMAH


Masalah yang sering terjadi pada cat dinding antara lain dinding berjamur (lembab), pengapuran, timbulnya belang pada dinding, keretakan halus, mengelupas, menggelembung, atau pudar. Untuk menanggulangi berbagai masalah cat dinding, kita perlu mengetahu tahapan dan cara mengecat yang benar. Cat yang digunakan harus sesuai dengan penggunaannya, misalnya cat eksterior dipakai untuk dinding luar karena lebih tahan dengan perubahan cuaca, suhu dan temperatur udara yang drastis. Cat yang gampang memudar biasanya disebabkan oleh kualitas cat dan penggunaannya, misalnya cat interior dipakai untuk eksterior.

Cat yang baik memiliki resistensi terhadap garam (alkali resistant) yang terdapat dalam campuran bahan-bahan pengisi dinding agar warna cat tembok tidak cepat kusam dan belang. Untuk memperkuat cat eksterior agar lebih tahan lama, cat dasar diperlukan karena memiliki ketahanan terhadap garam atau alkali yang cukup tinggi agar mencegahnya merusak cat dinding. Cat dinding luar/ eksterior biasanya memiliki kandungan kimia yang membuatnya tahan cuaca, dan disebut weatherproof, weathershield, dan sebagainya. Meskipun akan menggunakan cat eksterior, akan lebih baik bila diberi cat dasar dahulu.
ahapan-tahapan dalam mengecat

1. Persiapkan alat-alat sebelum mengecat seperti kuas, kaleng air. Cat aduk dulu selama lima menit.

2. Jangan lupa agar barang-barang lain tidak terkena cat, pertama pindahkan atau ditutupi dengan koran. Bersihkan dahulu dinding dengan vaccum cleaner kalau ada, atau dengan kemoceng atau sapu. Bila terlalu kotor dapat disikat dengan deterjen atau cairan pembersih jamur. Bersihkan permukaan dengan air.

3.dempul dan ratakan dengan plamir bagian dinding yang perlu ditambal seperti retak rambut, lubang paku dan lainnya.

4. permukaan lapisan tembok baru dapat dilapisi water base atau solvent yang bermutu agar hasil akhir menjadi lebih rata, halus dan tidak mudah mengelupas. Wall sealer juga bisa dipakai untuk menyesuaikan ph semen dengan ph cat sehingga warnanya akan tahan lama.

5. Cat dengan warna putih sebagai dasaran, tunggu sekitar 1-2 jam untuk mengeringkannya. Campur cat warna dengan air sebanyak 10 persen dari jumlah cat, aduk hingga rata selama 5 menit.

5. Trik mengecat dengan rata adalah dengan membuat gerakan zig-zag dari atas ke bawah berulang kali sampai dinding tertutup rata. Setelah 2-3 jam baru lapisi kembali dengan cat agar lebih mulus hasilnya. Roller bisa digunakan untuk meratakan warna permukaan dinding.

6. Untuk bagian plafon bisa menggunakan roller, campuran cat dibuat agak kental.

7. Bila ingin merubah warna lain dinding harus diamplas sampai rata. Bersihkan dengan alat pembersih, kemudian baru dicat dengan warna yang disukai. Agar dinding tidak terlihag berbeda warna, caranya adalah kerjakan satu bidang permukaan dinding di saat itu juga dalam satu waktu sehingga warna permukaan semua relatif sama. Jarak waktu antara lapisan satu dengan kedua sekitar 1-2 jam dan jangan terlalu lama.

Kamis, 24 Maret 2011

MENGATASI DINDING LEMBAB



sebenarnya dinding lembab banyak dipengaruhi faktor teknis di lapangan. Diantaranya campuran semennya tidak sesuai dengan standar (umumnya dinding kamar mandi menggunakan lapisan trasram setinggi 1m dari lantai untuk menghalangi air masuk), atau karena ada pipa air yang bocor di dalam dinding.

Kalo ditutup langsung dengan keramik ditakutkan timbul masalah baru. Dinding yang lembab dapat membuat daya rekat keramik dengan dinding berkurang, ini akan membuat keramik terlepas lama-kelamaan (hal ini umum terjadi pada lantai yang keramiknya pecah)

Saya sarankan, dinding kamar mandi dijebol sedikit untuk memberi plesteran baru setinggi 1m. Plesteran kira-kira 1:3 (1 PC:3 pasir). Lalu tunggu hingga kering. Setelah itu Anda dapat melapisi dengan cat waterproof atau cat eksterior/weathershield/wheatercoat. Boleh juga menggunakan keramik.
Kesal karena dinding rumah anda lembab karena rembesan air? Ikuti tip mengatasi kelembaban atau rembesan pada dinding ini secara lengkap.
Seringkali kita jumpai rumah yang diatur sedemikian hingga mulai dari halaman, teras sampai pada interiornya yang mencerminkan kemapanan, kerajinan penghuninya, dan sebagainya. Tapi tak jarang pula kemapanan, kerapihan serta kerajinan itu terusik manakala banyak timbul bercak bercak lembab yang mengandung molekul-molekul air pada dinding-dinding interiornya. Bilamana anda jumpai hal yang seperti ini, maka harus secepatnya ditanggulangi agar tidak terus menerus mengganggu pemandangan.
Untuk menanggulangi dinding rumah yang lembab atau mempunyai bercak air pada dinding interior, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasikan lokasi bercak tersebut dan factor-faktor yang harus diperhatikan adalah :

• Apakah karena pipa air yang bocor. • Permukaan air tanah yang naik • Rembesan dari kamar mandi • retak rambut • adanya celah antara 2 dinding dengan tetangga • penggunaan batualam sebagai pelapis dinding eksterior • ataukah karena dinding luar yang belum diplester.

Setelah kita identifikasi akar penyebabnya maka baru kita pikirkan solusi terbaik untuk mengatasi bercak pada dinding rumah tersebut dan kalo bisa hilang selamanya. Dari identifikasi maka kita dapatkan metode penanggulangannya, yakni sebagai berikut :
Air permukaan tanah naik & Pipa Air Bocor
Biasanya bercak kelembaban teralokasi dibawah 1 meter pada dinding rumah, dan terjadi terus menerus sepanjang waktu tidak mengenal saat hujan atau tidak. Perlu anda ketahui bahwa air tanah masuk ke dinding interior melalui kapiler material semen. Penyebab utamanya adalah karena rendahnya kualitas material plesteran baik dinding luar maupun dalam.
Solusi : mengerok plesteran kurang lebih 1 meter dari permukaan, ganti dengan plesteran baru dengan komposisi pasir dan semen 3:1, baru kemudian dilakukan pengecatan sesuai dengan prosedur yang benar.
Adanya pipa air yang bocor, biasanya terindikasi kurang lebih 1 meter dari dinding dasar. Ini mudah terlihat bercak basahnya, lebih parah dari bewrcak basah lainnya. Solusi : ganti pipa yang bocor, lalu plester dengan komposisi material yang benar.
Retak rambut dinding Interior
Penyebab utamanya adalah karena pada dinding rumah anda terdapat unsur pembentuk plesteran yang tidak bersih dan banyak mangandung tanah atau material lainnya, air yang digunakan untuk mengaduk semen dari comberan, proses pengacian dilakukan saat belum waktunya, plesteran belum kering sempurna.
Solusi : retak-retak rambut diperbesar sedikit dan ditutup dengan plamir tembok, setelah mengering sempurna total baru difinishing.
Dinding luar belum diplester
Bila dinding rumah anda dibagian luar belum diplester maka seringkali anda jumpai dinding anda lembab. Air hujan masuk ke dalam material dinding melalui daya kapiler meresap melalui pori-pori material menembus ketebalan dinding berakhir pada dinding interior, berhenti dan membentuk pola air pada dinding.
Plesteran dinding luar dengan perbandingan material 1:3, tunggu kurang lebih 2 minggu memberi kesempatan plesteran kering total, kemudian diaci.
Air merembes dari celah dinding
Air merembes masuk dari celah dinding rumah kita yang berbatasan dengan tetangga mengakibatkan air masuk dari celah kedua dinding tersebut.
Solusi : tutup celah itu dengan plesteran kemudian lapisi dengan Pelapis Anti bocor .
Air merembes dari kamar mandi
Penyebabnya antara lain :

• sambungan pipa air rusak/putus
• kualitas material plesteran yang kurang baik.

Solusi : cukup mudah, yakni betulkan sambungan yang rusak/putus , kerok plesteran dan ganti dengan plesteran yang baik.
Semoga artikel ini berguna dan anda tidak mempunyai masalah lagi dengan dinding rumah.

MENGATASI DINDING LEMBAB



sebenarnya dinding lembab banyak dipengaruhi faktor teknis di lapangan. Diantaranya campuran semennya tidak sesuai dengan standar (umumnya dinding kamar mandi menggunakan lapisan trasram setinggi 1m dari lantai untuk menghalangi air masuk), atau karena ada pipa air yang bocor di dalam dinding.

Kalo ditutup langsung dengan keramik ditakutkan timbul masalah baru. Dinding yang lembab dapat membuat daya rekat keramik dengan dinding berkurang, ini akan membuat keramik terlepas lama-kelamaan (hal ini umum terjadi pada lantai yang keramiknya pecah)

Saya sarankan, dinding kamar mandi dijebol sedikit untuk memberi plesteran baru setinggi 1m. Plesteran kira-kira 1:3 (1 PC:3 pasir). Lalu tunggu hingga kering. Setelah itu Anda dapat melapisi dengan cat waterproof atau cat eksterior/weathershield/wheatercoat. Boleh juga menggunakan keramik.
Kesal karena dinding rumah anda lembab karena rembesan air? Ikuti tip mengatasi kelembaban atau rembesan pada dinding ini secara lengkap.
Seringkali kita jumpai rumah yang diatur sedemikian hingga mulai dari halaman, teras sampai pada interiornya yang mencerminkan kemapanan, kerajinan penghuninya, dan sebagainya. Tapi tak jarang pula kemapanan, kerapihan serta kerajinan itu terusik manakala banyak timbul bercak bercak lembab yang mengandung molekul-molekul air pada dinding-dinding interiornya. Bilamana anda jumpai hal yang seperti ini, maka harus secepatnya ditanggulangi agar tidak terus menerus mengganggu pemandangan.
Untuk menanggulangi dinding rumah yang lembab atau mempunyai bercak air pada dinding interior, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasikan lokasi bercak tersebut dan factor-faktor yang harus diperhatikan adalah :

• Apakah karena pipa air yang bocor. • Permukaan air tanah yang naik • Rembesan dari kamar mandi • retak rambut • adanya celah antara 2 dinding dengan tetangga • penggunaan batualam sebagai pelapis dinding eksterior • ataukah karena dinding luar yang belum diplester.

Setelah kita identifikasi akar penyebabnya maka baru kita pikirkan solusi terbaik untuk mengatasi bercak pada dinding rumah tersebut dan kalo bisa hilang selamanya. Dari identifikasi maka kita dapatkan metode penanggulangannya, yakni sebagai berikut :
Air permukaan tanah naik & Pipa Air Bocor
Biasanya bercak kelembaban teralokasi dibawah 1 meter pada dinding rumah, dan terjadi terus menerus sepanjang waktu tidak mengenal saat hujan atau tidak. Perlu anda ketahui bahwa air tanah masuk ke dinding interior melalui kapiler material semen. Penyebab utamanya adalah karena rendahnya kualitas material plesteran baik dinding luar maupun dalam.
Solusi : mengerok plesteran kurang lebih 1 meter dari permukaan, ganti dengan plesteran baru dengan komposisi pasir dan semen 3:1, baru kemudian dilakukan pengecatan sesuai dengan prosedur yang benar.
Adanya pipa air yang bocor, biasanya terindikasi kurang lebih 1 meter dari dinding dasar. Ini mudah terlihat bercak basahnya, lebih parah dari bewrcak basah lainnya. Solusi : ganti pipa yang bocor, lalu plester dengan komposisi material yang benar.
Retak rambut dinding Interior
Penyebab utamanya adalah karena pada dinding rumah anda terdapat unsur pembentuk plesteran yang tidak bersih dan banyak mangandung tanah atau material lainnya, air yang digunakan untuk mengaduk semen dari comberan, proses pengacian dilakukan saat belum waktunya, plesteran belum kering sempurna.
Solusi : retak-retak rambut diperbesar sedikit dan ditutup dengan plamir tembok, setelah mengering sempurna total baru difinishing.
Dinding luar belum diplester
Bila dinding rumah anda dibagian luar belum diplester maka seringkali anda jumpai dinding anda lembab. Air hujan masuk ke dalam material dinding melalui daya kapiler meresap melalui pori-pori material menembus ketebalan dinding berakhir pada dinding interior, berhenti dan membentuk pola air pada dinding.
Plesteran dinding luar dengan perbandingan material 1:3, tunggu kurang lebih 2 minggu memberi kesempatan plesteran kering total, kemudian diaci.
Air merembes dari celah dinding
Air merembes masuk dari celah dinding rumah kita yang berbatasan dengan tetangga mengakibatkan air masuk dari celah kedua dinding tersebut.
Solusi : tutup celah itu dengan plesteran kemudian lapisi dengan Pelapis Anti bocor .
Air merembes dari kamar mandi
Penyebabnya antara lain :

• sambungan pipa air rusak/putus
• kualitas material plesteran yang kurang baik.

Solusi : cukup mudah, yakni betulkan sambungan yang rusak/putus , kerok plesteran dan ganti dengan plesteran yang baik.
Semoga artikel ini berguna dan anda tidak mempunyai masalah lagi dengan dinding rumah.

Kamis, 17 Maret 2011

MENDAPATKAN KERAMIK YANG INDAH DAN AWET




Keindahan keramik tidak hanya ditentukan oleh perawatan melainkan sudah dimulai sejak proses pemilihan.

Keramik adalah jenis lantai yang paling banyak dipakai pada hunian (horizontal dan vertikal) di kota-kota besar. Keluhan yang sering muncul biasanya berkaitan dengan daya tahannya terhadap beban, gores, dan noda. Untuk mengatasinya selama ini saran yang diberikan cenderung terfokus pada perawatan. Padahal, perawatan berkala saja tidak memadai.

Untuk mendapatkan lantai atau dinding keramik yang rapi, indah, dan awet, prosesnya sudah dimulai sejak masa pemilihan dan pemasangan. Pemilihan harus tepat sesuai peruntukan, dan pemasangan harus rapi.

Mungkin Anda hanya bisa terlibat langsung dalam proses perawatan. Sedangkan pemilihan diserahkan pada tukang atau pemborong. Terlebih pemasangan, hampir pasti sepenuhnya ditangani tukang. Meskipun demikian Anda tetap bisa mengontrol proses pemilihan dan pemasangan itu bila memahami kiat memilih dan memasang keramik. Untuk itulah tips ini disajikan.

Pemilihan

Yang pertama harus dilihat dalam memilih keramik adalah ketahanan (bending strength)-nya terhadap benturan, gores, dan noda. Untuk itu Anda bisa membaca label atau menanyakannya kepada penjual. Bisa juga dengan mencoba menggoreskan koin pada permukaan keramik. Bila tergores berarti keramik kurang kuat dan bodinya kurang padat (mudah menyerap air).

Kini ada keramik yang diproduksi dengan teknologi “gres” yang lebih tahan terhadap beban, benturan, dan noda, daya serap air sangat rendah, dan lebih variatif bentuk, ukuran, motif, tekstur dan warnanya. Motif dan varian warna (tonality) menjadi pertimbangan berikutnya.

Tapi, itu saja tidak cukup. Anda juga perlu tepat memilih keramik karena ada banyak jenis keramik sesuai peruntukannya. Misalnya, keramik lantai dan dinding, keramik untuk rumah tinggal dan areal komersial, keramik untuk ruang dalam (interior) dan ruang luar (eksterior), keramik glossy (mengilap) dan doff atau rustic (tidak mengilap), dan seterusnya.

Ada produsen yang mendefinisikan secara rigid jenis-jenis keramik itu, ada pula yang hanya mengklasifikasikannya secara umum. Roman misalnya, membagi keramik lantainya menjadi lima kategori sesuai dengan daya tahannya terhadap gesekan. Mulai dari keramik untuk area yang hanya bisa dilalui dengan alas kaki lunak atau tanpa alas kaki dan tanpa gesekan kotoran, seperti kamar mandi rumah dan kamar tidur dengan jalan masuk tidak langsung dari luar, sampai keramik untuk area dengan lalu lintas pejalan kaki yang padat dengan gesekan yang keras seperti shopping center, airport, foyer hotel, area pejalan kaki, dan area industri.

Kualitas

Setiap jenis keramik juga memiliki kualitas yang berbeda. Ada yang kualitas satu (KW1), dua (KW2), dan tiga (KW3). Ketahanan, keindahan, presisi, dan harga keramik KW2 tentu lebih rendah ketimbang KW1. Begitu pula ukuran, motif, dan varian warna keramik, sangat bervariasi. Karena itu memilih keramik harus terencana, tidak bisa dadakan. Untuk itu sebelum memilih pastikan:

1. Luas dan lay out ruang yang akan dilapisi keramik karena akan menentukan jumlah, jenis, ukuran, varian warna, dan aksesoris (kalau ada) keramik yang harus dipesan.
2. Pola pemasangan keramik: paralel atau diagonal. Kebutuhan keramik untuk pemasangan paralel sangat berbeda dengan pemasangan diagonal. Pemasangan diagonal akan membuat banyak keramik terbuang (wastage). Itu artinya Anda harus melebihkan pesanan lebih banyak dibanding pemasangan secara paralel.
3. Spesifikasi permukaan yang akan dilapisi keramik: lantai atau dinding, ruang basah atau kering, ruang luar atau dalam, kalau ruang dalam, ruang dalam bagian mana, dan seterusnya. Pilih jenis keramik sesuai peruntukan.
Untuk area eksterior yang sering kontak dengan air seperti teras dan garasi misalnya, pilih keramik yang kuat, tahan cuaca, daya serap air rendah, doff, bertekstur, dan tidak licin (antislip).
Sebaliknya untuk area interior yang sering kontak dengan air seperti kamar mandi dan ruang cuci, sebaiknya bertekstur namun glossy sehingga mudah dibersihkan, daya serap air rendah, dan tidak licin. Sementara untuk area servis seperti dapur basah dan kering, bisa dipilih keramik antislip, bertekstur dan glossy atau sebaliknya, tergantung karakteristik area yang akan dilapisi.
Sedangkan untuk ruang khusus seperti tangga, pilih keramik stepnose atau steptile yang bagian pinggirnya bertekstur atau ada lekukan untuk mencegah orang terpeleset. Permukaan keramik bisa doff atau glossy sesuai selera dan desain interior.
4. Desain arsitektur dan interior rumah. Untuk rumah bergaya modern dengan perabot simpel, tentu lebih pas memilih keramik dengan motif dan warna yang netral, bukan keramik dengan warna ngejreng dan motif yang ramai. Untuk ruang kecil sebaiknya pilih keramik berukuran kecil atau sedang dengan warna-warna terang, meskipun biaya pemasangannya lebih mahal. Keramik berukuran besar di ruang kecil membuat ruang terkesan sempit meskipun pemasangan lebih mudah dan murah.
5. Konsistensi suplai keramik baik dalam jumlah, jenis, ukuran, maupun warnanya. Ini penting agar kalau suatu waktu butuh pengganti, mudah mendapatkannya, sehingga keramik di ruangan tidak belang. Akan lebih ideal bila memilih keramik dari produsen yang memberikan layanan purna jual, jasa konsultasi pemasangan dan supervisi (untuk tipe keramik tertentu).
6. Keahlian tukang yang akan memasang keramik. Terlebih bila memilih keramik KW2. Dengan tukang yang ahli, keramik KW2 pun bisa tampil indah seperti KW1.

MENDAPATKAN KERAMIK YANG INDAH DAN AWET




Keindahan keramik tidak hanya ditentukan oleh perawatan melainkan sudah dimulai sejak proses pemilihan.

Keramik adalah jenis lantai yang paling banyak dipakai pada hunian (horizontal dan vertikal) di kota-kota besar. Keluhan yang sering muncul biasanya berkaitan dengan daya tahannya terhadap beban, gores, dan noda. Untuk mengatasinya selama ini saran yang diberikan cenderung terfokus pada perawatan. Padahal, perawatan berkala saja tidak memadai.

Untuk mendapatkan lantai atau dinding keramik yang rapi, indah, dan awet, prosesnya sudah dimulai sejak masa pemilihan dan pemasangan. Pemilihan harus tepat sesuai peruntukan, dan pemasangan harus rapi.

Mungkin Anda hanya bisa terlibat langsung dalam proses perawatan. Sedangkan pemilihan diserahkan pada tukang atau pemborong. Terlebih pemasangan, hampir pasti sepenuhnya ditangani tukang. Meskipun demikian Anda tetap bisa mengontrol proses pemilihan dan pemasangan itu bila memahami kiat memilih dan memasang keramik. Untuk itulah tips ini disajikan.

Pemilihan

Yang pertama harus dilihat dalam memilih keramik adalah ketahanan (bending strength)-nya terhadap benturan, gores, dan noda. Untuk itu Anda bisa membaca label atau menanyakannya kepada penjual. Bisa juga dengan mencoba menggoreskan koin pada permukaan keramik. Bila tergores berarti keramik kurang kuat dan bodinya kurang padat (mudah menyerap air).

Kini ada keramik yang diproduksi dengan teknologi “gres” yang lebih tahan terhadap beban, benturan, dan noda, daya serap air sangat rendah, dan lebih variatif bentuk, ukuran, motif, tekstur dan warnanya. Motif dan varian warna (tonality) menjadi pertimbangan berikutnya.

Tapi, itu saja tidak cukup. Anda juga perlu tepat memilih keramik karena ada banyak jenis keramik sesuai peruntukannya. Misalnya, keramik lantai dan dinding, keramik untuk rumah tinggal dan areal komersial, keramik untuk ruang dalam (interior) dan ruang luar (eksterior), keramik glossy (mengilap) dan doff atau rustic (tidak mengilap), dan seterusnya.

Ada produsen yang mendefinisikan secara rigid jenis-jenis keramik itu, ada pula yang hanya mengklasifikasikannya secara umum. Roman misalnya, membagi keramik lantainya menjadi lima kategori sesuai dengan daya tahannya terhadap gesekan. Mulai dari keramik untuk area yang hanya bisa dilalui dengan alas kaki lunak atau tanpa alas kaki dan tanpa gesekan kotoran, seperti kamar mandi rumah dan kamar tidur dengan jalan masuk tidak langsung dari luar, sampai keramik untuk area dengan lalu lintas pejalan kaki yang padat dengan gesekan yang keras seperti shopping center, airport, foyer hotel, area pejalan kaki, dan area industri.

Kualitas

Setiap jenis keramik juga memiliki kualitas yang berbeda. Ada yang kualitas satu (KW1), dua (KW2), dan tiga (KW3). Ketahanan, keindahan, presisi, dan harga keramik KW2 tentu lebih rendah ketimbang KW1. Begitu pula ukuran, motif, dan varian warna keramik, sangat bervariasi. Karena itu memilih keramik harus terencana, tidak bisa dadakan. Untuk itu sebelum memilih pastikan:

1. Luas dan lay out ruang yang akan dilapisi keramik karena akan menentukan jumlah, jenis, ukuran, varian warna, dan aksesoris (kalau ada) keramik yang harus dipesan.
2. Pola pemasangan keramik: paralel atau diagonal. Kebutuhan keramik untuk pemasangan paralel sangat berbeda dengan pemasangan diagonal. Pemasangan diagonal akan membuat banyak keramik terbuang (wastage). Itu artinya Anda harus melebihkan pesanan lebih banyak dibanding pemasangan secara paralel.
3. Spesifikasi permukaan yang akan dilapisi keramik: lantai atau dinding, ruang basah atau kering, ruang luar atau dalam, kalau ruang dalam, ruang dalam bagian mana, dan seterusnya. Pilih jenis keramik sesuai peruntukan.
Untuk area eksterior yang sering kontak dengan air seperti teras dan garasi misalnya, pilih keramik yang kuat, tahan cuaca, daya serap air rendah, doff, bertekstur, dan tidak licin (antislip).
Sebaliknya untuk area interior yang sering kontak dengan air seperti kamar mandi dan ruang cuci, sebaiknya bertekstur namun glossy sehingga mudah dibersihkan, daya serap air rendah, dan tidak licin. Sementara untuk area servis seperti dapur basah dan kering, bisa dipilih keramik antislip, bertekstur dan glossy atau sebaliknya, tergantung karakteristik area yang akan dilapisi.
Sedangkan untuk ruang khusus seperti tangga, pilih keramik stepnose atau steptile yang bagian pinggirnya bertekstur atau ada lekukan untuk mencegah orang terpeleset. Permukaan keramik bisa doff atau glossy sesuai selera dan desain interior.
4. Desain arsitektur dan interior rumah. Untuk rumah bergaya modern dengan perabot simpel, tentu lebih pas memilih keramik dengan motif dan warna yang netral, bukan keramik dengan warna ngejreng dan motif yang ramai. Untuk ruang kecil sebaiknya pilih keramik berukuran kecil atau sedang dengan warna-warna terang, meskipun biaya pemasangannya lebih mahal. Keramik berukuran besar di ruang kecil membuat ruang terkesan sempit meskipun pemasangan lebih mudah dan murah.
5. Konsistensi suplai keramik baik dalam jumlah, jenis, ukuran, maupun warnanya. Ini penting agar kalau suatu waktu butuh pengganti, mudah mendapatkannya, sehingga keramik di ruangan tidak belang. Akan lebih ideal bila memilih keramik dari produsen yang memberikan layanan purna jual, jasa konsultasi pemasangan dan supervisi (untuk tipe keramik tertentu).
6. Keahlian tukang yang akan memasang keramik. Terlebih bila memilih keramik KW2. Dengan tukang yang ahli, keramik KW2 pun bisa tampil indah seperti KW1.

Rabu, 09 Maret 2011

KAMI SIAP MEWUJUDKAN IMPIAN ANDA

Melalui berbagai pengalaman menjadi mandor bangunan dalam melaksanakan pembangunan rumah baik rumah pribadi maupun town house.

Serta renovasi rumah, yang sudah tak terhitung berapa banyak rumah yang sudah kami renovasi di jakarta maupun di luar jakarta,

kami dapat mewujudkan kreasi Anda serta impian Anda, yang selalu mendambakan pembangunan rumah yang indah, kuat, murah, dan cepat,

Dengan mempertimbangkan

-MUTU,

-KUALITAS,

-BIAYA,

-WAKTU,

Serahkan kepada kami pekerjaan rumah anda dengan senang hati kami akan kerjakan dengan RAPI, TELITI, EFISIEN BIAYA, dengan tenaga ahli kami, tentunya sudah sangat berpengalaman dan profesional menangani bangunan rumah Anda.

KAMI SIAP MEWUJUDKAN IMPIAN ANDA

Melalui berbagai pengalaman menjadi mandor bangunan dalam melaksanakan pembangunan rumah baik rumah pribadi maupun town house.

Serta renovasi rumah, yang sudah tak terhitung berapa banyak rumah yang sudah kami renovasi di jakarta maupun di luar jakarta,

kami dapat mewujudkan kreasi Anda serta impian Anda, yang selalu mendambakan pembangunan rumah yang indah, kuat, murah, dan cepat,

Dengan mempertimbangkan

-MUTU,

-KUALITAS,

-BIAYA,

-WAKTU,

Serahkan kepada kami pekerjaan rumah anda dengan senang hati kami akan kerjakan dengan RAPI, TELITI, EFISIEN BIAYA, dengan tenaga ahli kami, tentunya sudah sangat berpengalaman dan profesional menangani bangunan rumah Anda.

Jumat, 04 Maret 2011

PILIH TUKANG HARIAN ATAU BORONG UPAH KERJA




Tukang merupakan bagian

penting dalam membangun rumah. Menggunakan

tukang yang tepat memang

bukan pekerjaan yang mudah. mencari pekerja dan sistem pengupahannya tidak begitu mudah Pada dasarnya, sistem pembayaran dibedakan menjadi 2 macam yaitu sistem :



SISTEM UPAH HARIAN KERJA

Sistem harian sebaiknya dilakukan jika pemilik rumah mempunyai waktu yang cukup untuk mengawasi pekerjaan. Untuk sistem harian, pemilik rumah harus menyiapkan material secara matang agar tukang tidak ada kesempatan untuk mengganggur, artinya segala yang di butuhkan untuk keperluan dalam pekerjaan tukang baik itu dalam bentuk bahan material ataupun peralatan.

Kemudian pemilik rumah harus bisa memberi pengarahan apa saja yang perlu di kerjakan, jika anda kurang paham mengenai hal ini sebaiknya anda minta bantuan Mandor Bangunan untuk membantu anda.

Hal ini dilakukan agar pekerjaan tukang bisa terorganisir bahkan pekerjaannya bisa terarah artinya pekerjaan apa saja bisa di lakukan bersama-sama tanpa menggangu pekerjaan yang lain.


SISTEM BORONG UPAH KERJA

Pada sistem borongan upah adalah sistem pembayaran yang dilakukan atas dasar hasil dari pekerjaan (opname) kebanyakan pembayaran bertahap Dp 10% Tahap 2 : 25% Tahap 3 : 25% Dan seterusnya. Di akhir pekerjaan menyisakan 2-5% guna untuk masa perawatan sesuai perjanjian antara pemilik dan mandor.

pemilik rumah hanya tinggal terima jadi atau terima kunci.



Sebelum akhirnya memilih salah satu sistem borongan, hendaknya dipertimbangkan dahulu waktu yang diperlukan,Tingkat kesulitan dalam pekerjaan dan penggunaan bahan material yang disesuaikan dengan model rumah yang di harapkan, sehingga apa yang menjadi keinginan pemilik bisa terwujud seperti model dan desain rumah yang di harapkan, tentunya sesuai dengan kwalitas bahan dan hasil pekerjaan yang baik.

PILIH TUKANG HARIAN ATAU BORONG UPAH KERJA




Tukang merupakan bagian

penting dalam membangun rumah. Menggunakan

tukang yang tepat memang

bukan pekerjaan yang mudah. mencari pekerja dan sistem pengupahannya tidak begitu mudah Pada dasarnya, sistem pembayaran dibedakan menjadi 2 macam yaitu sistem :



SISTEM UPAH HARIAN KERJA

Sistem harian sebaiknya dilakukan jika pemilik rumah mempunyai waktu yang cukup untuk mengawasi pekerjaan. Untuk sistem harian, pemilik rumah harus menyiapkan material secara matang agar tukang tidak ada kesempatan untuk mengganggur, artinya segala yang di butuhkan untuk keperluan dalam pekerjaan tukang baik itu dalam bentuk bahan material ataupun peralatan.

Kemudian pemilik rumah harus bisa memberi pengarahan apa saja yang perlu di kerjakan, jika anda kurang paham mengenai hal ini sebaiknya anda minta bantuan Mandor Bangunan untuk membantu anda.

Hal ini dilakukan agar pekerjaan tukang bisa terorganisir bahkan pekerjaannya bisa terarah artinya pekerjaan apa saja bisa di lakukan bersama-sama tanpa menggangu pekerjaan yang lain.


SISTEM BORONG UPAH KERJA

Pada sistem borongan upah adalah sistem pembayaran yang dilakukan atas dasar hasil dari pekerjaan (opname) kebanyakan pembayaran bertahap Dp 10% Tahap 2 : 25% Tahap 3 : 25% Dan seterusnya. Di akhir pekerjaan menyisakan 2-5% guna untuk masa perawatan sesuai perjanjian antara pemilik dan mandor.

pemilik rumah hanya tinggal terima jadi atau terima kunci.



Sebelum akhirnya memilih salah satu sistem borongan, hendaknya dipertimbangkan dahulu waktu yang diperlukan,Tingkat kesulitan dalam pekerjaan dan penggunaan bahan material yang disesuaikan dengan model rumah yang di harapkan, sehingga apa yang menjadi keinginan pemilik bisa terwujud seperti model dan desain rumah yang di harapkan, tentunya sesuai dengan kwalitas bahan dan hasil pekerjaan yang baik.

KIRIM EMAIL